Rabu, 01 Juli 2009

Misi 18 Tahun Ulysses Berakhir

Misi 18 Tahun Ulysses Berakhir
Ilustrasi saat wahana Ulysses melalui ekor Komet Hyakutake pada tahun 1996 selama misinya mengamati Matahari.
Kamis, 2 Juli 2009 | 10:21 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Gesit Ariyanto

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Setelah mengorbit selama 18 tahun mempelajari Kutub Matahari dan pengaruhnya terhadap tata surya, wahana antariksa Ulysses akhirnya mengakhiri tugasnya, Selasa (30/6). Proyek bersama badan antariksa AS dan Eropa tersebut berumur empat kali lebih lama dari prediksi semula.

Selama misi panjang itu Ulysses menempuh perjalanan berjarak sekitar 8,85 miliar kilometer atau hampir tiga kali putaran orbit Matahari. Transmisi yang memungkinkan kontak dengan wahana tidak berawak sebesar mobil Volkswagen tersebut akan mati saat jarak Ulysses dengan matahari sekitar 705 juta kilometer.

”Data-data yang dihasilkan sepanjang misi menyediakan gambaran yang belum pernah ada mengenai siklus aktivitas Matahari dan tata surya serta konsekuensinya. Itu akan menyibukkan para peneliti untuk beberapa tahun mendatang,” kata Ed Smith, peneliti pada Laboratorium Propulsi Jet NASA, di Pasadena, California, AS, dalam pernyataannya.

Melalui misinya, yang di antaranya menjadi bagian penting dua kali siklus tata surya selama 11 tahun, wahana tersebut mengumpulkan informasi yang amat banyak. Informasi itu menjadi dasar lebih dari 1.000 artikel ilmiah dan dua buku.

Awalnya Ulysses dirancang untuk mengkaji angin surya dan faktor penyebabnya yang kompleks. Salah satunya adalah mempelajari partikel-partikel yang dipancarkan Matahari ke seluruh bagian tata surya.

Ulysses memberikan banyak informasi tentang gambaran di kawasan Kutub Matahari, debu antariksa di tata surya, serta planet Jupiter dan obyek transitnya. Di antara banyak temuan itu adalah aliran kuat partikel-partikel subatom yang memancar dari Matahari, sekitar 1 juta mil per jam, ternyata berkurang hingga level terendah setidaknya dalam 50 tahun.

Heliosfer

Wahana antariksa Ulysses, seperti dikatakan Ed Smith, memberi data penting mengenai heliosfer. Heliosfer merupakan sejenis selubung pelindung yang dihasilkan Matahari dengan anginnya bagi Bumi dan tujuh planet lain yang mengitarinya.

Fungsi angin surya adalah menyapu radiasi dan sinar kosmik yang datang dari galaksi lain. Heliosfer yang melemah, apalagi hilang, akan membuat masuknya sinar kosmik ke tata surya makin banyak.

Radiasi sinar kosmik yang kian besar akan menambah bahaya bagi para astronot ketika mereka berada di luar angkasa. ”Ulysses merumuskan ulang pengetahuan manusia atas heliosfer dan memberi jawaban tentang lingkungan kepada tata surya kita yang belum kita ketahui,” kata Smith.

Ulysses diluncurkan dengan pesawat ulang alik Discovery pada Oktober 1990. Memanfaatkan gaya gravitasi Jupiter, wahana itu melenting ke posisi orbit yang diinginkan di sekitar Matahari. Kecepatan Ulysses mencapai 56.000 kilometer per jam.

0 komentar:

Posting Komentar